Doa Diijabah, Tapi Lalai Kewajiban
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum
Nama: Ekaa
Pertanyaan
Dikatakan bahwa di bulan ramadhan semua do'a²nya di ijabah, sedangkan kita sibuk kerja tidak sempat melakukan kewajiban, entah lupa waktu,sibuk dll. Apa yg harus dilakukan agar tidak lalai dlm menjalankan kewajiban ?
Wassalamu'alaikum
Jawaban
Bismillah
Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh
Banyak yang bisa dilakukan agar tidak lalai dalam menjalankan kewajban salahsatunya adalah selalu ingat kematian
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ». يَعْنِى الْمَوْتَ.
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”, yaitu kematian”.
[HR. Tirmidzi].
Seseorang yang selalu mengingat kematian, dia akan selalu mengingat kewajiban-kewajibannya yang diwajibkan oleh Allah Ta'ala. Bagaimana tidak? Jika dia mati dalam keadaan tidak mengerjakan perintah-perintahNya, maka sungguh dia akan menyesal selama-selamanya setelah meninggal dunia, mendapatkan siksaan pedih, dan mempertanggung jawabkan umur yang telah dia lalui semasa hidupnya.
Berdoa dan doanya dikabulkan tapi dia meninggalkan kewajiban, dan ini adalah kemaksiatan, kemungkinan besar itu adalah istidroj.
Allah Ta’ala berfirman:
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”
[QS. Al An’am 6: 44]
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ
“Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.”
[HR. Ahmad 4: 145]
Wallahu a'lam
🖋 Sayyid Syadly Lc