Biografi Singkat Abu Bakr Ash Shiddiq Radhiyallahu Anhu


Bismillãh

Biografi Singkat Abu Bakr Ash Shiddiq radhiyallahu 'anhu

Segala puji bagi Allah Ta'ala yang tidak henti-hentinya memberikan nikmat kepada para makhluqNya, yang telah berfirman dalam surah at taubah ayat ke 40:

إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
"Jika kalian tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya (yaitu Abu Bakr radhiyallahu 'anhu), “Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana". [Qs At-Taubah (9):40].

Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang telah memenuhi perintah Allah Ta'ala untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan-kegelapan menuju cahaya, dimana beliau shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: 

إِنِّي أَبْرَأُ إِلَى اللَّهِ أَنْ يَكُونَ لِي مِنْكُمْ خَلِيلٌ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَدْ اتَّخَذَنِي خَلِيلًا كَمَا اتَّخَذَ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا وَلَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا مِنْ أُمَّتِي خَلِيلًا لَاتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ خَلِيلًا
"Aku berlepas diri kepada Allah dari mengambil salah seorang di antara kalian sebagai kekasih, karena Allah Ta'ala telah menjadikanku sebagai kekasih sebagaimana Dia menjadikan Ibrahim sebagai kekasih. Dan kalaupun seandainya aku mengambil salah seorang dari umatku sebagai kekasih, niscaya aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai kekasih" [HR Muslim 532 rahimahullah].

Sadaraku saudariku seiman...

Sahabat yaitu sahabat rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah gelar yang paling mulia dari sekedar gelar al imam, al hafidzh, al 'allamah, asy syaikh, al ustadz, dan seterusnya, karena merekalah generasi terbaik ummat ini, generasi yang bertemu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beriman dengannya, dan mati dalam keadaan iman. Dalam hadits disebutkan:

إِنَّ خَيْرَكُمْ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ 
"Sebaik-baik kalian adalah yang hidup pada zamanku (para sahabatku) kemudian orang-orang yang datang setelah mereka kemudian orang-orang yang datang setelah mereka". [HR Al Bukhari 2651 dan Muslim 2535 rahimahumallah].

Salah satu diantara sahabat yang sangat terkenal adalah sahabat Abu Bakr Ash Shiddiq radhiyallahu 'anhu, tentang beliau, persilahkanlah kami menjelaskan beberapa sisi kehidupannya:

Pertama: 
Nama beliau adalah 'Abdullah bin 'Utsman, beliau lebih dikenal dengan Abu Bakr bin Abu Quhãfah, lahir 2 tahun setelah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beliau khalifah pertama yang hak dan sah kaum muslimin setelah kematian Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beliau disifati oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai As Shiddîq (yang membenarkan), sebagaimana hadits:

صَعِدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُحُدًا وَمَعَهُ أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَعُثْمَانُ فَرَجَفَ وَقَالَ اسْكُنْ أُحُدُ أَظُنُّهُ ضَرَبَهُ بِرِجْلِهِ فَلَيْسَ عَلَيْكَ إِلَّا نَبِيٌّ وَصِدِّيقٌ وَشَهِيدَانِ
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendaki bukit Uhud bersama Abu Bakr, 'Umar dan 'Utsman lalu bukit itu bergetar. Maka beliau bersabda: "Tenanglah Uhud" seingatku beliau menghentakkan kaki beliau seraya berujar "Karena di atas kamu sekarang tidak lain kecuali Nabi, Shiddiq dan dua orang (yang akan mati) syahid" [HR Al Bukhari 3699 rahimahullah dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu].

Kedua:
Abu Bakr radhiyallahu 'anhu adalah sahabat yang paling mulia menurut kesepakatan kaum muslimin, paling afdhal, nomor satu dari tingkatan para sahabat, beliau orang yang paling pertama masuk islam dari kalangan laki-laki, dan beliau adalah da'i pertama dari ummat ini, dan sebab dakwah beliaulah, sahabat-sahabat senior masuk islam, seperti 'Utsman bin 'Affan, Thalhah, Az Zubair, 'Abdur Rahman bin 'Auf, dan Abu 'Ubaidah radhiyallahu 'anhum.

Ketiga:
Beliau radhiyallahu 'anhu termasuk 10 sahabat yang dijamin masuk surga, sebagaimana hadits shahih, 

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبُو بَكْرٍ فِي الْجَنَّةِ وَعُمَرُ فِي الْجَنَّةِ وَعُثْمَانُ فِي الْجَنَّةِ وَعَلِيٌّ فِي الْجَنَّةِ وَطَلْحَةُ فِي الْجَنَّةِ وَالزُّبَيْرُ فِي الْجَنَّةِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فِي الْجَنَّةِ وَسَعْدٌ فِي الْجَنَّةِ وَسَعِيدٌ فِي الْجَنَّةِ وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ فِي الْجَنَّةِ.
Dari Abdurrahman bin 'Auf dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Abu Bakar masuk surga, Umar masuk surga, Utsman masuk surga, Ali masuk surga, Thalhah masuk surga, Zubeir masuk surga, Abdurrahman bin 'Auf masuk surga, Sa'ad masuk surga, Sa'id masuk surga dan Abu Ubaidah bin Jarah masuk surga."
[HR Abu Dawud 4649, At Tirmidzi 3747, dan Ibnu Majah 133].

Keempat:
Beliau telah menginfakkan seluruh hartanya di jalan Allah Ta'ala ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan para sahabat untuk bersedekah, dalam hadits yang dihasankan oleh Al Albani rahimahullah disebutkan:

 عن عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ
أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا أَنْ نَتَصَدَّقَ فَوَافَقَ ذَلِكَ مَالًا عِنْدِي فَقُلْتُ الْيَوْمَ أَسْبِقُ أَبَا بَكْرٍ إِنْ سَبَقْتُهُ يَوْمًا فَجِئْتُ بِنِصْفِ مَالِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَبْقَيْتَ لِأَهْلِكَ قُلْتُ مِثْلَهُ قَالَ وَأَتَى أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بِكُلِّ مَا عِنْدَهُ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَبْقَيْتَ لِأَهْلِكَ قَالَ أَبْقَيْتُ لَهُمْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ قُلْتُ لَا أُسَابِقُكَ إِلَى شَيْءٍ أَبَدًا
Dari 'Umar bin Al Khathab radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan Kami agar bersedekah, dan hal tersebut bertepatan dengan keberadaan harta yang saya miliki. Lalu saya mengatakan; apabila aku dapat mendahului Abu Bakr pada suatu hari maka hari ini aku akan mendahuluinya. Kemudian saya datang dengan membawa setengah hartaku, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?" Saya katakan; harta yang sama seperti itu. Ia berkata; kemudian Abu Bakar datang dengan membawa seluruh yang ia miliki. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Abu Bakr, apakah yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?" Ia berkata; saya tinggalkan untuk mereka Allah dan RasulullahNya. Maka saya katakan; saya tidak akan dapat mendahuluimu kepada sesuatupun selamanya. [HR Abu Dawud 1678 dan At Tirmidzi 3675]

Kelima:
Beliau adalah orang yang paling dicintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari laki-laki, dalam hadits disebutkan:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ عَمْرَو بْنَ الْعَاصِ عَلَى جَيْشِ ذَاتِ السُّلَاسِلِ قَالَ فَأَتَيْتُهُ فَقُلْتُ أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ عَائِشَةُ قُلْتُ مِنْ الرِّجَالِ قَالَ أَبُوهَا قُلْتُ ثُمَّ مَنْ قَالَ عُمَرُ فَعَدَّ رِجَالًا فَسَكَتُّ مَخَافَةَ أَنْ يَجْعَلَنِي فِي آخِرِهِمْ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutusnya Amru bin Ash untuk memimpin pasukan kaum muslimin dalam perang Dzatus Salasil. Amru bin Al Ash berkata; Aku menemui Rasulullah seraya bertanya; Ya Rasulullah, siapakah orang yang engkau cintai? Rasulullah menjawab; 'Aisyah.' Lalu saya tanyakan lagi; Kalau dari kaum laki-laki, siapakah orang yang paling engkau cintai? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Ayah Aisyah (Abu Bakr).' saya bertanya lagi; lalu siapa? Rasulullah menjawab: 'Umar bin Khaththab.' Kemudian beliau menyebutkan beberapa orang sahabat lainnya. Setelah itu aku pun diam karena aku takut termasuk orang yang paling terakhir.' [HR Al Bukhari 4358 dan Muslim 2384].

Keenam:
Beliau adalah orang yang paling rajin beramal. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya:

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ صَائِمًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَا قَالَ فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ جَنَازَةً قَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَا قَالَ فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مِسْكِينًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَا قَالَ فَمَنْ عَادَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مَرِيضًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا اجْتَمَعْنَ فِي امْرِئٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ
"Siapakah di antara kalian yang pagi ini sedang berpuasa?" Abu Bakar menjawab, "Aku." Beliau bertanya lagi: "Siapa di antara kalian yang hari ini telah menghantarkan jenazah?" Abu Bakar menjawab: "Aku." Beliau bertanya lagi: "Siapa di antara kalian yang hari ini telah memberi makan orang miskin?" Abu Bakar menjawab: "Aku." Beliau bertanya lagi: "Siapa di antara kalian yang hari ini telah menjenguk orang sakit?" Abu Bakar menjawab, "Aku." Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah semua itu ada pada seseorang kecuali dia pasti akan masuk surga." [HR Muslim 1028].

Ketujuh:
Keimanan beliau sangat kuat, sebagaimana perkataan 'Umar bin Al Khattab radhiyallahu 'anhu:

لَوْ وُزِنَ إِيْمَانُ أَبِي بَكْرٍ بإيمان أهل الأرض لرجح بهم
"Sekiranya iman Abu Bakr ditimbang dengan iman penduduk bumi maka lebih berat iman beliau atas mereka". [HR Al Baihaqi dalam syuabul iman dengan sanad yang shahih].

Kedelapan:
Yang paling terdepan dalam memahamkan kepada manusia tentang tauhid dan bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah rasul dan juga manusia biasa meninggal dunia, sebagaimana manusia lainnya.

Ketika Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam wafat, manusia sangat bersedih seakan tidak mempercayainya, lalu beliau langsung berkhutbah seraya berkata: "wahai manusia barangsiapa yang menyembah Muhammad sunngguh Muhammad telah meninggal dunia, dan barangsiapa yang menyembah Allah sungguh Allah Maha Hidup dan tidak akan mati" lalu beliau menyebutkan firman Allah Ta'ala:

إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ
"Sesungguhnya anda Muhammad mati dan sesungguhnya merekapun mati" [Qs Az-Zumar (39):30]

Kesembilan:
Sangat tawadhu dan adil dalam masa kekhilafahan beliau, ketika diangkat menjadi khalifah beliau berkata dalam khutbah yang panjang dan di bawah ini sebagian khutbah beliau:

أيها الناس، إني قد وُلِّيت عليكم ولست بخيركم، فإن أحسنت فأعينوني، وإن أسأت فقوِّموني
"Wahai manusia! sesungguhnya saya diberikan amanah mengurus kalian dan saya bukanlah orang terbaik di antara kalian, jika saya melakukan kebaikan maka bantulah saya, dan jika saya melakukan keburukan maka nasihatilah saya".

Beliau memerangi orang-orang yang membedakan antara shalat dan zakat dalam hal kewajiban seraya mengatakan:

والله لأقاتلن من فرّق بين الصلاة والزكاة.
"Demi Allah, saya akan memerangi orang yang membedakan shalat dan zakat".

Dan pada zaman beliau pula al quran dikumpulkan.

Kesepuluh:
Beliau wafat pada tahun ke 13 hijriah, 2 tahun 3 bulan setelah wafatnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau dikebumikan di sisi mayat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Saudara saudariku seiman...

Semoga kita dikumpulkan di surga bersama Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya radhiyallahu 'anhum dan orang-orang yang kita cintai lainnya.

Wallahu a'lam
✒ Sayyid Syadly, Lc
Dari berbagai sumber

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »